Buku Lama

Gara-gara senang liat chanel National Geographic ancient x file, mulai deh liat-liat bukunya sewaktu ke Gramedia… ehhh ada buku lama yang dulu sempat heboh, dicetak lagi termasuk buku lanjutannya juga ada.

membaca buku ini, harus dalam keadaan benar-benar santai šŸ™‚Ā  karena banyak kata-katanya yang bikin kita binggung, apalagi yang memang seperti saya :(, pemahaman tentang agama masih sangat sedikit.

ini deskripsinya :
Sejarah Tuhan adalah kajian lengkap tentang Tuhan yang paling populer sejak publikasi pertamanya pada dekade terakhir abad ke-20. Ditulis oleh Karen Armstrong, komentator masalah agama terkemuka asal Inggris, buku ini melacak sejarah persepsi dan pengalaman manusia tentang Tuhan sejak zaman Nabi Ibrahim hingga masa kini. Selain memerinci sejarah tiga agama monoteistik: Yahudi, Kristen, dan Islam, buku ini juga menampilkan tradisi Buddha, Hindu, dan Konfusius. Evolusi keyakinan manusia tentang Tuhan dilacak dari akar-akar kunonya di Timur Tengah hingga sekarang.

Melalui narasi yang gurih, ia mengajak kita menelusuri filsafat klasik dan mistisisme Abad Pertengahan hingga era Reformasi, Pencerahan, dan skeptisisme zaman modern. Tak berlebihan jika dikatakan bahwa Karen Armstrong telah melakukan upaya luar biasa menyuling sejarah intelektual monoteisme ke dalam satu buku yang memikat dan enak dibaca seperti ini.”

jangan disalah artikan yahhhh…..
selama kita masih hidup dan diberikan berbagai macam rahmat dan hidayah, apa salahnya, kita juga melihat cara pandangĀ  dari kacamata orang lain.
awal mulanya kehidupan manusia ratusan tahun setelah adanya Nabi Adam, manusia hidup berpindah-pindah alias cara hidupnya berburuĀ  alias hanya mencari makan, kemudian menetap dengan cara bercocok tanam, setelah itu, barulah munculĀ  kerinduan terhadap Tuhan yang menciptakan alam semesta ini, dari situ baru dibangun tempat-tempat pemujaan. makanya tiap tempat berbeda-beda, tergantung nenek moyangnya. ini jauh sebelum jaman Nabi Ibrahim ada.
mumpung bulan Ramadhan, mulailah kita merenung kembali, apakah kita masih hidupĀ  berburu atau menetap??? kalau memang menetap, apakah kita memang rindu akan adanya Tuhan? pencipta Alam Semesta ini?
ataukahĀ  kita tidak hidup dari berburu atau menetap, tetapi dari menimbun, karena ketakutan akan kekurangan ..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*