Sudah tiga minggu ini, pikiran dan perasaan tercurah kepada icha, teman, sahabat, kaka tertua sekaligus ibu ketua dari kumpulan ibu-ibu yang secara tidak sengaja bertemu, berkumpul saling curhat satu sama lain sehingga membentuk sebuah keluarga besar.
Perteman yang terjalin tanpa ada sebuah kepentingan, sehingga yang ada hanya persaudaraan saling melengkapi dan saling menjaga.
Alhamdulilah, Akhirnya icha sudah sembuh, sudah pulang dari rumah sakit.
Ya Icha masuk rumah sakit genap tiga minggu, dengan sakit yang diluar dugaan, yaitu kekurangan salah satu jenis mineral yang saya sendiri lupa apa namanya.
Sabtu kemarin kita semua berkumpul untuk melihat kondisi terakhirnya dan seperti biasa, tiap kali bertemu penuh dengan canda tawa, tangis dan perasaan yang menyenangkan..
Ada kata yang membuat saya sedih, ketika icha mengatakan..” kalau kemarin gue ngak ada, anak-anak gue akan mengenal gue dengan ibu yang suka marah dan nyuruh-nyuruh”..
Ya .. sepanjang jalan pulang, yang ada adalah perenungan, betapa bahagianya saya sudah dipercaya untuk mempunyai adam, semoga saya bisa melihat dia tumbuh besar, bisa membimbingnya, mendidiknya dan melindunginya sepanjang saya masih diberi kesempatan..
Sakit, sehat, kematian adalah sesuatu yang tidak bisa di pastikan. ..
Kenangan apa yang akan kita berikan kepada anak kita sepanjang hidupnya..
Apa yang akan kita berikan kepada anak sebagai kenangan yang akan dia ingat terus terhadap kita…