Subhanallah

Alhamdulillah….. Akhirnya bulan ini selesai juga … semoga emosi yang sudah tercurah dibulan ini bakalan hilang dengan bergantinya bulan baru…

Selamat datang bulan Oktober, walaupun identik dengan bulan yang gelap…

September identik dengan bulan hujan, orang menyebutnya september rain.. karena sekarang musim kemarau, maka yang ada, emosi yang keluar panas adanya.

Bulan September merupakan bulan yang penuh dengan emosi tingkat tinggi. di awal bulan, mendapatkan berita Icha masuk rumah sakit, kemudian kesibukan pengisian KRS, awal perkuliahan, disusul dengan laporan BKD saya yang dipermasalahkan ka.prodi, pelaksanaan diskusi ahli, seminar nasional dan terakhir hari ini Wisuda…. sibuknya bulan ini… Ya September rain, rainy dengan pekerjaan…

Alhamdulilah masih dipercaya untuk mengerjakan semua pekerjaan itu…

Wisuda kali ini, ada yang bikin hati ini ngilu….

Ada 2 mahasiswa yang menjadi penyebabnya, yaitu :

1. Mahasiswa Fakultas Ekonomi, hampir setiap hari, saya selalu bertemu dengan mahasiswa ini kuliah diantar oleh bapaknya, karena polio, dia sangat sulit untuk berjalan, belum lagi ruang kuliah, tidak dilengkapi dengan lift, sehingga setiap kali kuliah, dia harus di papah oleh orang tuanya…

tahun 2002, saya juga pernah mempunyai mahasiswa tanpa kaki, setiap kali  kuliah menggunakan kursi roda, dia pilih kampus itu, karena hanya kampus itu yang menyedikan lift… Alhamdulilah, sekarang dia sudah sukses menjadi games developer yang hasilnya banyak di jual di Amerika.

ada perasaan haru ketika bersalaman dengan ke dua orang tua mahasiswa itu pagi tadi… kebayang, betapa bangganya menjadi orang tua yang akhirnya … sang anak lulus dan menjadi sarjana… semoga sukses dan hidup bahagia….

2. Mahasiswa Fakultas Biologi, diakhir persiapan wisuda, ada permintaan dari dokter lisa dan mba nina bahwa ada mhs bilogi yang pingin ikut wisuda, tetapi dengan kondisi sakit kanker stadium4… dan saat ini sedang dirawat dirumah sakit. Setelah berkordinasi dengan bidang acara, akhirnya diperbolehkan dengan syarat dokternya mengijinkan…

Subhanallah, ketika mahasiswa itu muncul dengan didorong menggunakan kursi roda, kemudian dibacakan prestasi-prestasi yang sudah diperoleh, baik nasional maupun internasional, termasuk beasiswa S2 di swiss… rasa ngilu ini tidak tertahankan lagi…

Subhanallah… hanya itu yang bisa terucapkan, teringat Almarhumah laila, yang meninggal dengan penyakit yang sama. Ya laila, diberi waktu 2 tahun oleh Allah untuk hidup dan mempersiapkan diri, sebelum berpulang….

Teringat kesedihan dan kegembiraan yang sudah dirasakan laila, tiap kali saya jenguk, bukan saya dan teman-teman yang menghibur laila, tetapi laila yang selalu menghibur kita semua dengan candaan-candaan khas laila…

Semua milik Allah, dan akan kembali pada saat yang sudah ditentukan, semua ada waktunya…

Semoga kedua mahasiswa yang diwisuda tadi pagi, nasibnya lebih baik dari kita semua, semoga yang sakit bisa sembuh, dan pulih kembali, hanya kepada Allah kita meminta.

Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang….

Setiap Orang Berpengaruh pada Kumpulannya masing-masing

Sudah tiga minggu ini, pikiran dan perasaan tercurah kepada icha, teman, sahabat, kaka tertua sekaligus ibu ketua dari kumpulan ibu-ibu yang secara tidak sengaja bertemu, berkumpul saling curhat satu sama lain sehingga membentuk sebuah keluarga besar.

Perteman yang terjalin tanpa ada sebuah kepentingan, sehingga yang ada hanya persaudaraan saling melengkapi dan saling menjaga.

Alhamdulilah, Akhirnya icha sudah sembuh, sudah pulang dari rumah sakit.

Ya Icha masuk rumah sakit genap tiga minggu, dengan sakit yang diluar dugaan, yaitu kekurangan salah satu jenis mineral yang saya sendiri lupa apa namanya.

Sabtu kemarin kita semua berkumpul untuk melihat kondisi terakhirnya dan seperti biasa, tiap kali bertemu penuh dengan canda tawa, tangis dan perasaan yang menyenangkan..

Ada kata yang membuat saya sedih, ketika icha mengatakan..” kalau kemarin gue ngak ada, anak-anak gue akan mengenal gue dengan ibu yang suka marah dan nyuruh-nyuruh”..

Ya .. sepanjang jalan pulang, yang ada adalah perenungan, betapa bahagianya saya sudah dipercaya untuk mempunyai adam, semoga saya bisa melihat dia tumbuh besar, bisa membimbingnya, mendidiknya dan melindunginya sepanjang saya masih diberi kesempatan..

Sakit, sehat, kematian adalah sesuatu yang tidak bisa di pastikan. ..

Kenangan apa yang akan kita berikan kepada anak kita sepanjang hidupnya..

Apa yang akan kita berikan kepada anak sebagai kenangan yang akan dia ingat terus terhadap kita…

Pembenaran untuk diri sendiri

Akhirnya …. setelah lama ngak punya waktu, sekarang bisa rehat sejenak untuk menulis lagi.. lebih tepatnya sih Curhat.

 

sebenernya pingin sekali setiap hari bisa nulis, tapi waktunya yang susah.. banyak sekali yang pingin diceritain, topik yang lagi hangat kali ini adalah kemenangan jokowi dan ahok.   parodi Favorit saya dan anak saya.

Masyarakat banyak berharap terjadinya perubahan di jakarta salah satunya adalah masalah transportasi. Menurut saya, mengapa mereka berharap transportasi bisa lebih baik, padahal mereka juga adalah penyumbang dari masalah itu sendiri. seperti tidak mengikuti tata tertib dijalan liat saja para raja jalanan ini.

betapa sedihnya sekaligus prihatin, setiap hari saya mengantar anak pergi sekolah dengan pemandangan seperti ini. kalau dilihat secara simple tidak ada yang dirugikan, padahal mereka (para orang yang merasa tua) sedang melakukan pengajaran dibawah sadar anak-anaknya bahwa melanggar tata tertib tidak masalah asal tidak ketahuan polisi. bayangkan.. betapa bahayanya ajaran itu apabila diterapkan disemua bidang. Mereka sedang mempersiapkan generasi mendatang yang tidak taat akan aturan…

seperti pada gambar diatas, hampir semua mobil dan motor membawa anak-anak untuk pergi sekolah.

Ada saja alasan pembenaran terhadap apa yang mereka lakukan.

 

 

Gaya memulai pekerjaan

Seorang panutan saya mengatakan : Banyak orang yang mengira pekerjaan dosen itu gampang. Maka banyak orang yang bercita-cita menjadi dosen. Misalnya ada kawan yang bekerja di industri kemudian mengatakan bahwa dia ingin jadi dosen. Belum tahu bahwa jadi dosen atau guru itu tidak mudah.

Salah satu masalah yang dihadapi ketika menjadi dosen adalah konsistensi dalam mengajar. Untuk hadir satu atau dua kali di kelas itu mudah. Yang susah adalah datang 14 kali berturut-turut. Setiap minggu hadir di kelas! (Bahkan kalau jadi guru, setiap hari!) Ini tidak mudah. Banyak orang yang diundang untuk memberikan presentasi dalam seminar kemudian mengira dia akan berhasil untuk menjadi pengajar. he he he. Baru setelah mengajar sungguhan kerasa deh bahwa komitmen mengajar itu tidak mudah.

Mungkin karena itu atau alasan lain, ada dosen yang kemudian kehadiran mengajarnya belang bentong. Bukan itu saja, mengajarnya juga asal-asalan. Asal hadir. Asal memenuhi SAP. Dia tidak mengajar dengan passion. Tidak punya empati terhadap (maha)siswa. Jadi sang dosen menggerutu ketika hadir di kelas. Sementara itu pada saat yang sama, mahasiswa juga menggerutu hadir kuliah. Jadi kenapa keduanya tetap hadir di perkuliahan? Sama-sama menyiksa diri. he he he.

itulah salah satu masalah yang selalu kami hadapi berkaitan dengan proses belajar mengajar,  sekali lagi KOMITMENT dan INTEGRITAS,  sangat gampang untuk di ucapkan. tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan.

 

Acara Pengenalan Sistem Pendidikan Tinggi (PSPT) dan Pengenalan Ekstra Kulikuler (PENAKU ) sudah selesai dilaksanakan kemarin, tinggal Minggu depan selama seminggu penuh kuliah umum charakter Building dan motivasi akan dilaksanakan sebelum perkuliahan dimulai.

 

Tiap kali tahun ajaran akan dimulai, kami selalu mengadakan evaluasi apa saja masalah yang selalu kami hadapi, Gaya kami mengadakan evaluai tentunya berbeda dengan gaya yang lain. Kebetulan, kami semua sangat suka dengan Travelling dan Makan-makan. Untuk Tahun lalu, kebetulan, saya baru saja bergabung dengan teman-teman saya yang sangat menyenangkan ini. Tahun lalu, Evaluasi kami lakukan di Pulau Tidung untuk semester ganjil dan Anyer untuk semester genap. untuk Tahun ini, kerena kesibukan yang amat sangat, maka hanya dilakukan dengan rapat konsolidasi antara BAA dan BPSI di sebuah rumah makan.

Karena Selera makanan itu ternyata memang personal. Kebetulan orang-orang di seputar saya suka makan-makan. (Siapa yang tidak?) Kami senang mencoba makanan ini dan itu, tetapi ternyata tidak semua orang cocok dengan menu yang ada.

Akhirnya untuk menu kemarin, kebetulan hasil dari musyawarah, dan semua yang ikut sangat suka dengan menunya, apalagi bisa tambah berulang-ulang….. hehehe…(selera makan yang amat sangat banyak). berikut ini tampang-tampang yang sudah kekenyangan.

terimakasih teman-teman semua, sudah mengisi hari-hari saya dalam bekerja dengan penuh semangat dan kesabaran dengan masalah-masalah yang selalu sama tiap semesternya.

 

 

Untuk teman-teman di SPA, tetap semangat dan penuh dengan kesabaran dalam bekerja, dikarenakan kondisi yang mengharuskan teman-temen bekerja setiap harinya tanpa ada libur, maka kami sampai dengan sekarang belum pernah bisa mengajak teman-teman semua…