Rabu sore, tepatnya tanggal 16 April 2014, kami sudah berada dibandara Internasional Sukarno-Hatta, bandara yang terletak di wilayah banten, tetapi di klaim berada di jakarta …. 🙂

Sore itu, Kami akan berangkat ke surabaya dengan tujuan utama Wisata mata ke Gunung Bromo. Ya.. liburan akhir semester yang sempat tertunda. sudah menjadi kebiasaan kami untuk melakukan refreshing dan saling memotivasi  serta memberikan support antar teman dengan cara melakukan liburan bersama. tentu saja pada saat liburan tidak satupun pembicaraan tentang pekerjaan diperbolehkan. 🙂

Setelah segala sesuatunya beres, kami melakukan boarding dan memasukan semua barang bawaan ke bagasi pesawat.

Penerbangan Jakarta menuju Surabaya ditempuh dalam waktu 1 jam

Kami berangkat dari jakarta dengan menggunakan airasia tiket promo ( thx air asia 🙂 penerbangan jam 19.10 dan sampai di surbaya jam 20.25

setelah urusan bagasi selesai, kami langsung keluar bandara dengan di jemput mobil Elf yang sebelumnya sudah kami sewa satu paket. Perjalanan selanjutnya di surabaya adalah mencari makan malam.. makan malam dengan bebek goreng khas surabaya 🙂 setelah selesai makan, perjalanan dilanjutkan kembali menuju wonokitri, melewati daerah lumpur lapindo yang masih juga belum tuntas kasusnya, melewati juga jalur pantura.

sesampainya disana, kami memesan 2 mobil jeep, karena jumlah peserta 12 orang, satu jeep hanya diisi oleh 5 orang dewasa dan satu supir, kami beruntung karena peserta yang dua lagi anak-anak :), semua orang yang akan melihat matahari terbit di pananjakan atau jalan-jalan di bromo, wajib memesan mobil jeep.

setelah berurusan dengan pemesanan sewa jeep beserta membayar tiket masuk, kami langsung berangkat menuju tempat parkir semua mobil yang akan ke bromo. karena kami datang masih terlalu dini, maka kami berhenti cukup lama di area parkir kendaraan, tempatnya sangat luas dan serba ada. mulai dari mesjid, tempat menginap, pedagang perlengkapan seperti : Syal, topi, masker, sarung tangan, bahkan tersedia juga jaket sewaan. warung-warung juga banyak, bagi yang masih lapar atau sekedar minum kopi.

Ketika jam menunjukan pukul 03.00 dini hari, kami berangkat dengan menggunakan jeep menuju pananjakan sebelum berangkat, kami sudah berganti kostum dengan kostum udara dingin, karena di bromo konon sangat dingin..

 

sesampainya ditempat parkir jeep, kami turun dan perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki, dengan kondisi jalan menanjak… kasian juga .. lagi ngantuk-ngantuknya, harus berjalan di udara yang hawanya sangat dingin , oksigen yang sangat tipis dan gelap. Ketika sudah sampai di kaki tangga pananjakan, pemandangan sudah sangat berbeda… daerahnya terang benderang karena banyak sekali warung penjual makanan hangat , pisang goreng panas dan minuman panas, sambil menunggu matahari terbit, para wisatawan berada ditempat tersebut. Ketika waktunya sudah tiba matahari akan keluar, kami semua menaiki tangga menuju tempat melihat matahari terbit tersebut.

walaupun matahari belum muncul, tetapi pemandangan didepan terlihat sangat eksotis…. dengan bantuan bulan, kami bisa melihat pemandangan yang sangat indah.

bagi teman-teman yang akan ke bromo, tidak perlu khawatir smartphone-nya tidak bisa digunakan karena tidak ada sinyal, di bromo, sinyal malah sangat kuat, karena menara BTS ada di sana… betapa hebatnya  🙂

Akhirnya, matahari yang muncul dengan sangat lambat, dengan awalnya hanya sinar orange…. lama kelamaan berubah .. awan yang berada di atas gunung bagian timur berubah warna semua dan akhirnya terbitlah matahari pagi di Pananjakan Bromo.

Ketika matahari sudah terbit, selesai sudah acara di pananjakan untuk selanjutnya perjalanan kami lanjutkan menuju kaldera, padang savana, pasir berbisik dan kawah bromo tempat masyarakat suku tengger melakukan ritual khusus. tetapi sebelum meninggalkan tempat tidak lupa juga kami berfoto bersama, karena sangat sayang.. dengan pemandangan yang begitu indahnya.

setelah puas berfoto-foto, kami semua langsung menuju parkiran mobil jeep untuk melanjutkan perjalanan. Sepanjang mata memandang yang ada hanya gunung… sangat indah, ketika kami sampai di savana, perjalanan menuju danau tidak bisa dilanjutkan karena masih tertutup kabut.

setelah merasakan udara dingin di savana, kami berkeliaran berjalan dan berfoto sambil sibuk berbicara karena dari mulut mengeluarkan asap.. saking dinginnya.. indahnya adalah matahari bersinar terik, tetapi kabut masih berjalan diantara kami dan udara begitu sejuknya… kalau sudah begini, apalagi yang kurang 🙂 Allah sudah begitu baik buat umatnya.

Perjalanan kami lanjutnya kembali ke arah pulang, yaitu daerah yang berpasir, saya baru tau setelah melihat sendiri, selama ini banyak film yang mengambil objek di sini karena daerahnya persis daerah timur tengah.. tandus, padang pasir, bahkan untuk foto juga sangat bagus.

bermacam gaya bisa kita dapatkan di padang pasir ini. Akhir perjalanan di Bromo adalah melihat kawahnya.

sangat tidak mudah untuk melihat kawah Bromo, hanya orang-orang yang sehat fisik saja yang berhasil untuk sampai di sana. tetapi bagi yang berbadan besar 🙂 atau tidak kuat secara fisik tidak perlu khawatir, karena bisa naik kuda, seperti foto bosss Ria ini, dengan naik kuda perjalanan dari mulai parkiran jeep, sampai ke tangga bromo sangat menyenangkan… beberapa dari rombongan kami juga naik kuda, terutama anak-anak, yang lainnya sihh tetap memaksakan jalan kaki karena lumayan mahal, per orang harus membayar 100 ribu rupiah.

Inilah foto tangga yang sangat curam.. tangga yang bikin kita ngos-ngosan…mendaki untuk melihat kawah.

Tangga ini berjumlah 500 anak tangga, tidak bisa diwakilkan lohh.. harus usaha sendiri untuk mencapai kawah, kebayang saat itu bagaimana dengan suku tengger, mereka berjalan kaki dan menaiki tangga dengan membawa sesaji.. tentu saja ada sesaji yang berat.. konon kabarnya setiap tanggal 15 ramadhan mereka membawa sesaji ke kawah bromo.

Akhirnya sampai juga di Kawah Bromo, yang sangat terkenal itu.. sejauh mata memandang sangat indah, dan udaranya sangat sejuk. Perjalanan masih panjang, nanti saya lanjutkan lagi ceritanya, sekarang cerita untuk bromo cukup sampai disini. 🙂 yang terpenting bagi saya, anak saya bisa merasakan dan melihat ciptaan Allah dengan sangat takjub. Sebagai mama yang baik, maka kita wajib memberikan stimulus atau pengetahuan seluas-luasnya terhadap anak, agar tumbuh kembangnya bisa maksimal.  Confident mama, a modern mama 🙂 like motto theurbanmama 🙂