Life Is a Journey, Not a Destination

Hampir dua minggu, adam berlibur bersama kedua sepupunya. banyak hal sudah terjadi, senang, sedih, kesel, jengkel, sakit hati dan lainnya sudah mewarnai hari-hari adam dalam 2 minggu ini.

Bagi adam, kedatangan kedua sepupunya ke rumah, merupakan sesuatu yang membuatnya senang, senang karena ada teman, senang karena mempunyai adik, senang karena bisa menjadi kaka, senang karena bisa melakukan apapun bersama. main bersama, makan bersama, sholat bersama dan masih banyak hal lain yang diakukan bersama. termasuk mengerjakan kumon bersama. bagi asisten rumah, tentu saja menjadi cape yang sangat luar biasa, dari mengurus anak satu, menjadi mengurus anak 3. 🙁

apakah adam selalu merasa senang setiap harinya?? tentu saja tidak, kadang rasa sedih, kesal dan jengkel juga ada. yaitu ketika ade-adenya meminta mainan yang sedang dipakai oleh adam,senjata ade-adenya adalah menangis, dan setiap kali menangis, pasti nene-nya akan menyalahkan adam, sebagai anak yang tertua. begitupun dalam hal lain, selalu saja ada senjata dari ade-adenya yang mengakibatkan adam yang kena marah.

begitulah kehidupan, penuh dengan warna dan mau tidak mau, kita harus melewatinya. setiap hari pasti ada senang dan juga ada sedihnya. yang paling membuat perasaaan sangat sedih adalah ketika tidak bisa berbicara dengan orang terdekat yang sangat disayanginya. atau ketika komunikasi tidak lancar karena salah pengertian.

bertahun – tahun mengajar dikelas, memberikan contoh soal, menjelaskan, memberikan soal ujian jauh sangat mudah, dari pada mengurus anak, mengapa ?? karena banyak hal yang bisa terjadi mulai dari anak itu sendiri, lingkungan luar rumah dan lingkungan dalam rumah, yang namanya perasaan bisa senang, bisa sedih dan juga bisa kesal… tetapi hal tersebut tidak boleh sampai diketahui oleh anak. tidak mudah dalam mengurus anak, hal terberat adalah bagaimana mencetak anak-anak yang mandiri, disiplin dan berahklah baik. kalau saya bekerja, tinggal masuk ke kelas, menerangkan dan terkadang memberikan soal beserta penjelasannya, setelah itu selesai, jauh berbeda dengan mengurus anak yang bisa mencakup permasalahn kompleks, belum ada buku yang bisa memberikan jawaban yang pas atas permasalahan sehari-hari yang dihadapi dalam hal mengurus anak. semua bisa saja salah ketika perasaan kita sedang tidak bagus.

bagaimana menjadi ibu yang berhasil mencetak anak menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab. kadang saking sayangnya, apapun diberikan kepada anak ketika anak meminta sesuatu, namun apakah rasa cinta dan sayang itu proporsional bagi jiwa anak tersebut ? ada hal lain yang jauh lebih berarti bagi perasaan dibandingkan diberikan sesuatu, hal yang sepele, hal yang kecil, yaitu perhatian.

anak yang dilimpahkan kasih sayang akan lebih pandai secara emosional dan kejiwaan dibandingkan anak yang tidak mendapatkan kasih sayang, tapi apakah kasih sayang kita sudah tepat dalam tujuan membentuk anak yang mandiri dan bertanggung jawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*