Kurikum SD untuk 2013

Sudah beberapa waktu belakangan ini, saya banyak membaca tentang perubahan yang akan dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan kurikulum untuk 2013, kenapa? karena anak saya sekarang ini sedang duduk di bangku kelas 3 SD.

tema yang diusung adalah pendidikan berbasis karakter, kenapa? karena adanya data dan fakta berikut:

  • 158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011
  • 42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011
  • 30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI
  • Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI,  BKPM, DLL (Sumber : Litbang Kompas)
Karena data diatas lah, pemerintah memandang perlu pendidikan berbasis karakter,Kenapa ? menurut pemerintah di wakili oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Musliar Kasim ,  selama ini anak-anak tidak memiliki waktu dalam membangun karakter dirinya, pendidikan yang diberikan oleh sekolah selama ini hanya menekankan pembelajaran yang bersifat akademik, sementara yang bersifat attitude atau prilaku kurang terperhatikan. Kondisi disekolah juga dibawa ke rumah dan ditambah dengan tuntutan orang tua kepada anak-anak.

Perubahan kurikulum yang akan dilakukan, menurut Musliar, kepada siswa-siswi tidak akan terlalu dibebani muatan ilmu pengetahuan. “Terutama pada anak-anak sekolah dasar (SD) nantinya tidak akan dibebani dengan mata pelajaran bermuatan ilmu pengetahuan, tetapi siswa akan lebih diasah dalam hal pembentukan sikap dan ilmu dasar seperti membaca, menulis dan berhitung, untuk apa kita sediakan buku dan alat, kalau membaca saja belum mengerti,” ujar Musliar.

Terhadap rencana kurikulum baru tersebut, diungkapkan Musliar, untuk anak kelas 1 sampai 3 SD hanya diberikan enam mata pelajaran. Pelajaran tersebut meliputi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Jasmani Kesehatan.

untuk matapelajaran bahasa inggris akan di hapuskan, Sementara mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak akan dihapus, tetapi akan diintegrasikan dengan mata pelajaran lain. “Semisal dalam pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan serta Matematika, yang memiliki keterkaitan dengan IPA dan IPS,” ujar Musliar.

yang membuat saya panik adalah kata”pendidikan berbasis karakter”, kenapa tema itu yang diusung pemerintah?
Dennis Coon dalam bukunya Introduction to Psychology : Exploration and Aplication mendefinisikan karakter sebagai suatu penilaian subyektif terhadap kepribadian seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat atau tidak dapat diterima oleh masyarakat. Karakter adalah jawaban mutlak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik didalam masyarakat.

Kepribadian adalah hadiah dari Tuhan Sang Pencipta saat manusia dilahirkan dan setiap orang yang memiliki kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya di aspek kehidupan sosial dan masing-masing pribadi.Kepribadian manusia secara umum ada 4, yaitu : Koleris – Sanguinis – Phlegmatis – Melankolis.

Nah, Karakternya dimana? Saat setiap manusia belajar untuk mengatasi dan memperbaiki kelemahannya, serta memunculkan kebiasaan positif yang baru, inilah yang disebut dengan Karakter

Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter

Ada 3 Cara Mendidik Karakter Anak:

1. Ubah Lingkungannya, melakukan pendidikan karakter dengan cara menata peraturan serta konsekuensi di sekolah dan dirumah.

2. Berikan Pengetahuan, memberikan pengetahuan bagaimana melakukan perilaku yang diharapakan untuk muncul dalam kesehariannya serta diaplikasikan.

3. Kondisikan Emosinyaemosi manusia adalah kendali 88% dalam kehidupan manusia. Jika mampu menyentuh emosinya dan memberikan informasi yang tepat maka informasi tersebut akan menetap dalam hidupnya.

Karakter apa yang perlu ditumbuhkan dan dibentuk dalam diri anak?

  1. Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
  1. Kemandirian dan Tanggung Jawab
  1. Kejujuran atau Amanah, Diplomatis
  1. Hormat dan Santun
  1. Dermawan, Suka Tolong Menolong & Gotong Royong
  1. Percaya Diri dan Pekerja Cerdas
  1. Kepemimpinan dan Keadilan
  1. Baik dan Rendah Hati
  1. Karakter Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan.

Nah, itu semua yang bikin saya geram dan prihatin, kenapa? karena lingkungan sudah pasti tidak bisa diubah, apakah karakter bisa hanya dipelajari secara teori? bagaimana dengan aplikasinya? sekalipun aplikasinya bagus, bagaimana dengan gurunya? bagaimana penilaiannya,apakah secara subjektif oleh guru? apakah hal-hal diatas bisa dibentuk disekolah melalui matapalajaran? dan ada penilaiannya?

bagaimana dengan sekolah internasional yang sehari-hari sudah menggunakan bahasa inggris? apakah nantinya bukan kemunduran? mereka sudah biasa dengan bahasa inggris, sementara anak saya belum belajar disekolahnya, karena akan dihapus. padahal sehari-hari disemua tempat bahasa inggris sudah ada. bagaimana dengan lingkungannya, dilingkungan banyak terdapat hal-hal yang berbuhungan dengan IPA dan IPS, mengapa pelajaran ini juga akan ditidakan?

jadi mulai berfikir dengan homescholing nihhh….

untungnya, anak saya dulu tamatan dari sekolah ini, disekolah ini, banyak hal-hal yang bagus untuk disimak dan dipalajari. tulisan dibawah ini sudah diterapkan, diimplementasi dan yang terpenting di buat sendiri oleh kepala sekolahnya.

  1. Sepintas inklusi
  2. Keberhasilan inklusi untuk prestasi peserta didik
  3. Transformasi nilai positif
  4. Rasionalisasi keberhasilan inklusi
  5. Strategi pembelajaran berbasis kinerja otak
  6. AwESOME sebagai strategi pembelajaran karakter
  7. AwESOME bagi peserta didik
  8. AwESOME bagi pembimbing
  9. AwESOME bagi orang tua
  10. AwESOME bagi institusi dan warga sekolah
  11. Penyajian AwESOME sebagai strategi pembelajaran karakter

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*