Tahapan kedua dalam hidup anaku

adam

Minggu kemarin tanggal 16 Juni 2013, merupakan hari yang penting buat adam, karena hari itu dia di khitan. tahapan kedua sudah dilewati setelah tahap pertama yaitu kelahirannya ke dunia ini.

Khitan secara bahasa artinya memotong. Secara terminologis artinya memotong kulit yang menutupi alat kelamin lelaki (penis).

Dalam agama Islam, khitan merupakan salah satu media pensucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran agama. Dalam hadist Rasulullah s.a.w. bersabda:”Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis dan memotong kuku” (H.R. Bukhari Muslim).

Faedah khitan: Seperti yang diungkapkan para ahli kedokteran bahwa khitan mempunyai faedah bagi kesehatan karena membuang anggota tubuh yang yang menjadi tempat persembunyian kotoran, virus, najis dan bau yang tidak sedap.

Pada saat adam dalam kandungan, berbagai macam pikiran ada di benak saya, pada semester satu yang kepikiran adalah nutrisi untuk proses pembentukan, lanjut pada saat semester kedua, yang kepikir apakah nutrisinya apakah sudah benar, apa yang diperlukan untuk proses tumbuh kembang, pada saat semester ketiga, yang kepikir adalah bagaimana dengan dia setelah lahir, saat itu hampir di semua TV menayangkan bayi yang lahir dengan kebutuhan khusus, belum lagi lingkungan sekitar saya, teman, saudara teman yang berceirita tentang proses kelahiran dan itu sangat menghantui pikiran saya. setelah adam lahir betapa bersyukurnya saya ketika pertama kali melihat dia dalam keadaan utuh, begitu sempurna lengkap semua anggota tubuhnya, lahir dalam keadaan sehat. Arti nama adam adalah anak dan cucu pertama laki-laki yang lahir dari anak pertama,

Proses adam di khitan tidak lama, hanya butuh waktu beberapa menit dan alhamduliah semua berjalan lancar, tanpa adam mengeluh sedikt pun, sampai di rumah adam pun terlihat santai tidak ada sedikitpun keluhan dari adam tentang rasa sakit.

Padahal hari-hari menjelang khitan, banyak sekali studi yang saya lakukan tentang metode khitan, baik dan buruknya. sampai-sampai saya sendiri merasa stress, ketakutan. Maklum ini adalah tahapan terpenting bagi laki-laki, salah memilih, maka akibatnya bisa fatal. Khitan itu terlihat sepele tetapi serius juga.

Setelah survei sana-sini, bertanya sana-sini, akhirnya saya mengambil keputusan mengkhitankan adam di rumah sunatan bintaro, dengan menggunakan SMART KLAMP.

Pada saat kami datang, kami mengisi formulir persetujuan kemudian saya diberikan formulir yang sudah saya isi dan diperiksa oleh petugas rumah sunatan plus diberikan satu paket alat sunat. saat itu adam masuk ke antrian no.5 dan sudah dua orang di dalam, tidak lama menunggu, akhirnya adam masuk di sertai saya sampai di dalam, dokter dan asistennya yang ramah menyambut kami. Kemudian kami semua diberikan penjelasan oleh dokter sambil dokternya membuka paket yang sudah kami terima dari bawah.

adam di naikan ke tempat tidur, bagian bawah pakainnya di buka, di antara kakinya di letakan paket khitan yang berisi, pisau sekali pakai dan alat yang dibutuhkan untuk proses khitan. sebelum mulai dokter memberikan penjelasan apa yang harus dilakukan adam pada saat dokter akan menyuntikan obat bius. setelah penjelasan selesai, dokter memberikan ipad kepada adam untuk dilihat selama proses khitan berlangsung.

sambil adam bermain ipad, dokter melakukan tugasnya dibantu oleh asistennya. saat itu tugas saya hanya membuat recorder dan foto. tidak memakan waktu lama, proses selesai. setelah itu saya di ajarkan bagaimana merawat adam selama di rumah. sampai nanti alat klamnya di lepas,

pada saat pulang saya diberikan satu tas yang berisi obat anti nyeri, obat anti bengkak, obat tetes antibiotik dan tidak lupa juga membeli celana khusus khitan dan waslap takutnya sore hari adam tidak mau mandi.

Tahapan kedua adam di dunia ini sudah dilewati, semoga adam menjadi orang yang sholeh dan taat beribadah, dipanjangkan umurnya, diberikan kesehatan jasmani dan rohani, diterangi kalbunya, dicerdaskan akal pikirannya, diberikan ilmu yang banyak dan bermanfaat. Aamiin YRA.

there is always a different story in every parenting  style

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*